E-Mandiri

Laporan Khusus

Antara Ekspektasi dan Realita: Tantangan Gen Z dalam Memulai Karier

27 Jun 2025

Di tengah derasnya arus era digital yang bergerak cepat, Generasi Z tampil sebagai arsitek masa depan. Akses teknologi tanpa batas menjadi jalan untuk berkreasi, berinovasi, dan memimpin perubahan. Namun, kesempatan tersebut datang dengan berbagai tantangan. Hanya mereka yang kreatif, adaptif, dan peka terhadap tren yang akan mampu bertahan. Sementara itu, potensi besar kerap terbuang sia-sia.

Salah satu buktinya adalah Ida Ayu Pradnyani Dewi, yang akrab disapa Dayu. Sejak SMP hingga SMA, ia sudah mengasah public speaking lewat beragam organisasi, kemudian menekuni dunia digital sebagai ladang karier. Bagi Dayu, kalimat coming soon atau sekadar trailer tidak cukup, ide harus segera dieksekusi agar peluang tak terlewat. Menunjukkan bahwa keberanian bertindak lebih bernilai daripada menunda.

Seperti Dayu, sejak duduk di bangku kuliah, banyak Gen Z mulai merintis usaha sampingan atau bergabung dengan inkubator kampus. Hal ini menegaskan bahwa kemandirian bukan sekadar pilihan, melainkan keharusan. Semangat tersebut kerap diuji oleh dilema dalam membagi waktu dan menjaga konsistensi. Layaknya merangkai buket bunga, setiap langkah kecil memerlukan keyakinan dan ketekunan agar setiap ide dapat diwujudkan.

Bisnis pertama Dayu dimulai dengan membuat buket bunga selama masa pandemi. Dayu kemudian mengembangkan usahanya menjadi produk lilin aromaterapi setelah menerima hibah dari program inkubator bisnis di kampusnya. Meskipun pandemi menghadirkan banyak keterbatasan, ia justru memanfaatkan momen tersebut untuk berinovasi. “Pandemi bukan penghalang, melainkan pemicu kreativitas saya,” ujarnya. Namun, Dayu dengan bijak menilai bahwa tantangan terbesar adalah waktu. “Modal bukan kendala utama karena selalu ada cara untuk mengelolanya. Tapi waktu, itu yang paling sulit,” ungkapnya, merujuk pada tantangan yang dihadapi para mahasiswa dalam membagi waktu antara kuliah dan bisnis. 

Menurut Dayu, banyak orang menganggap Gen Z mudah menyerah dan kurang konsisten. Ia sedikit setuju dengan anggapan tersebut. Banyak bisnis yang akhirnya gulung tikar karena pemiliknya ingin mengerjakan terlalu banyak hal sekaligus tanpa fokus. Ia mengatakan bahwa kreativitas memang penting, tetapi jika semua hal ingin dikerjakan sekaligus, maka tidak ada yang benar-benar selesai. Dayu pun menekankan pentingnya konsistensi dan fokus untuk mencapai kesuksesan jangka panjang.

Fenomena FOMO (Fear of Missing Out) juga menjadi perhatian di kalangan Gen Z. Dayu memilih untuk menyikapi fenomena tersebut dengan bijak, melihatnya sebagai peluang, bukan jebakan konsumtif. Ia mengatakan bahwa mengikuti tren boleh saja, tetapi harus tetap tahu arah. Menurut Dayu, bisnis yang hanya menirukan tren, biasanya tidak akan bertahan lama. Dalam pandangannya, keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh seberapa cepat seseorang mengikuti tren, tetapi juga oleh kemampuan untuk tetap konsisten dengan visi dan tujuan.

Di sisi lain, isu kesehatan mental juga menjadi perhatian penting bagi banyak anak muda saat ini. Dayu mengakui bahwa ia pun pernah mengalami masa-masa sulit dalam perjalanan kariernya. Namun, pengalaman tersebut justru mengajarkannya untuk membangun ketahanan mental. “Kata orang, kita generasi strawberry, mudah rapuh. Tapi kalau ingin sukses, kita harus berani menghadapi ketakutan sendiri,” ujar Dayu penuh semangat. 

Motivasi terbesar Dayu berasal dari dirinya sendiri dan dukungan penuh orang tuanya. Ia mengatakan bahwa teman dapat memberi dorongan, tetapi keberanian untuk melangkah harus datang dari dalam diri. Dayu meyakini bahwa siapa pun yang mau berusaha dan berani melawan rasa takut pasti akan menemukan jalannya. Ia mengingatkan, “Manfaatkan the power of peluang. Jangan takut mencoba. Kalau terus takut, kapan majunya?” 

Di dunia yang cepat dan kompetitif, Generasi Z harus memilih antara tetap berada di zona nyaman atau berani mencoba hal baru. Keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan, tetapi juga oleh keberanian, konsistensi, dan ketahanan mental. Layaknya merangkai buket bunga, setiap usaha yang dilandasi keyakinan, ketekunan, dan kesabaran akan membuahkan hasil seiring berjalannya waktu.

Daftar Komentar

Putri Adnya

Keren!!

sintya

Keren bgt kan dayu 😍😍

Beri Komentar

*Email anda tidak akan kami tampilkan

UKM Jurnalistik @2022, All Right Reserved