Perkembangan dan kemajuan dunia industri yang bergerak cepat ke arah digitalisasi mengharuskan perguruan tinggi beradaptasi dalam hal ini. Dalam menjawab tantangan era digital ini, Politeknik Negeri Bali (PNB) mengambil langkah inovatif dengan menghadirkan program studi baru, yakni Program Studi Akuntansi Bisnis Digital (ABD) di bawah dukungan Jurusan Akuntansi PNB. Prodi ABD merupakan satu-satunya prodi di Bali yang menawarkan kolaborasi antara Ilmu Akuntansi, Praktik Bisnis, dan Teknologi Digital. Prodi ABD menjadi sarana bagi generasi muda Bali dalam menciptakan profesionalisme yang unggul di dunia akuntansi modern berbasis teknologi. Menjadikan lulusan ABD siap menghadapi kebutuhan industri yang semakin berorientasi pada digitalisasi. Langkah ini bukan hanya sekadar inovasi kurikulum, tetapi juga menyelaraskan pendidikan vokasi dengan kebutuhan industri digital saat ini.
Secara garis besar, Prodi ABD berbeda dengan Prodi Akuntansi Manajerial (AKM). Prodi ABD menawarkan kurikulum yang lebih berfokus pada digitalisasi dalam dunia akuntansi, seperti akuntansi keuangan, perpajakan digital, layanan keuangan digital dan audit sistem informasi. Sementara itu, AKM lebih menitikberatkan pada pengendalian biaya (cost control), manajemen, dan akuntansi biaya.
Prodi ABD menawarkan berbagai mata kuliah yang menjurus dan aplikatif, seperti:
• Akuntansi Keuangan berbasis Standar Akuntansi Keuangan Indonesia
• E-Tax dan Digital Taxation
• Pemrograman Akuntansi Bisnis Digital
• Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif
Penerapan sistem pembelajaran dengan ciri khas politeknik yaitu, 60% praktik dan 40% teori, artinya mahasiswa akan lebih banyak terlibat secara langsung dalam berbagai proyek simulasi bisnis digital berbasis akuntansi. Dari segi kompetensi, lulusan ABD dituntut untuk tidak hanya mahir dalam akuntansi, tetapi juga mampu mengambil keputusan bisnis, memahami pajak digital, pasar modal, serta menguasai visualisasi data dan teknologi akuntansi terkini. Peluang karier yang dapat ditekuni pun beragam, mulai dari Digital Tax Staff, Auditor Staff, Digital Financial and Business Planner, Accounting Digital Entrepreneur.
Untuk menarik minat calon mahasiswa baru, Prodi ABD menyusun strategi pendekatan personal mulai dari penyediaan informasi beasiswa, pembinaan kewirausahaan digital, hingga memberikan rekomendasi kerja bagi lulusannya. Dengan dukungan direktur dan wakil direktur, serta potensi para dosen baru dengan latar belakang Teknologi Informasi, ABD hadir dengan fondasi kuat untuk mengombinasikan akuntansi dan teknologi. Para dosen tersebut diharapkan dapat membantu dalam pengembangan kurikulum, metode pengajaran, serta mendukung ekosistem ekonomi digital dan ekonomi kreatif. Fokus utama tetap pada kemajuan ABD, meskipun Program studi lain mungkin terdorong untuk ikut mengejar perubahan.
Media sosial kini menjadi panggung terbuka bagi setiap individu untuk...
Era digital telah membawa perubahan signifikan dalam cara kita bekerja....
Berawal dari kegemarannya memotret menggunakan kamera handphone saat duduk di...
Perkembangan dan kemajuan dunia industri yang bergerak cepat ke arah...
“Great things never came from comfort zones.” Kalimat sederhana ini...
Era digital adalah era yang tercipta berkat adanya kemajuan teknologi...
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan derasnya arus informasi di...
Bolehkah Sekali Saja Aku Menangis adalah sebuah film Indonesia yang...
Perkembangan dan kemajuan dunia industri yang bergerak cepat ke arah digitalisasi mengharuskan perguruan tinggi beradaptasi dalam hal ini. Dalam menjawab tantangan era digital ini, Politeknik Negeri Bali (PNB) mengambil langkah inovatif dengan menghadirkan program studi baru, yakni Program Studi Akuntansi Bisnis Digital (ABD) di bawah dukungan Jurusan Akuntansi PNB. Prodi ABD merupakan satu-satunya prodi di Bali yang menawarkan kolaborasi antara Ilmu Akuntansi, Praktik Bisnis, dan Teknologi Digital. Prodi ABD menjadi sarana bagi generasi muda Bali dalam menciptakan profesionalisme yang unggul di dunia akuntansi modern berbasis teknologi. Menjadikan lulusan ABD siap menghadapi kebutuhan industri yang semakin berorientasi pada digitalisasi. Langkah ini bukan hanya sekadar inovasi kurikulum, tetapi juga menyelaraskan pendidikan vokasi dengan kebutuhan industri digital saat ini.
Secara garis besar, Prodi ABD berbeda dengan Prodi Akuntansi Manajerial (AKM). Prodi ABD menawarkan kurikulum yang lebih berfokus pada digitalisasi dalam dunia akuntansi, seperti akuntansi keuangan, perpajakan digital, layanan keuangan digital dan audit sistem informasi. Sementara itu, AKM lebih menitikberatkan pada pengendalian biaya (cost control), manajemen, dan akuntansi biaya.
Prodi ABD menawarkan berbagai mata kuliah yang menjurus dan aplikatif, seperti:
• Akuntansi Keuangan berbasis Standar Akuntansi Keuangan Indonesia
• E-Tax dan Digital Taxation
• Pemrograman Akuntansi Bisnis Digital
• Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif
Penerapan sistem pembelajaran dengan ciri khas politeknik yaitu, 60% praktik dan 40% teori, artinya mahasiswa akan lebih banyak terlibat secara langsung dalam berbagai proyek simulasi bisnis digital berbasis akuntansi. Dari segi kompetensi, lulusan ABD dituntut untuk tidak hanya mahir dalam akuntansi, tetapi juga mampu mengambil keputusan bisnis, memahami pajak digital, pasar modal, serta menguasai visualisasi data dan teknologi akuntansi terkini. Peluang karier yang dapat ditekuni pun beragam, mulai dari Digital Tax Staff, Auditor Staff, Digital Financial and Business Planner, Accounting Digital Entrepreneur.
Untuk menarik minat calon mahasiswa baru, Prodi ABD menyusun strategi pendekatan personal mulai dari penyediaan informasi beasiswa, pembinaan kewirausahaan digital, hingga memberikan rekomendasi kerja bagi lulusannya. Dengan dukungan direktur dan wakil direktur, serta potensi para dosen baru dengan latar belakang Teknologi Informasi, ABD hadir dengan fondasi kuat untuk mengombinasikan akuntansi dan teknologi. Para dosen tersebut diharapkan dapat membantu dalam pengembangan kurikulum, metode pengajaran, serta mendukung ekosistem ekonomi digital dan ekonomi kreatif. Fokus utama tetap pada kemajuan ABD, meskipun Program studi lain mungkin terdorong untuk ikut mengejar perubahan.