“Artificial Intelligence” (Al) atau biasa disebut teknologi kecerdasan buatan, memiliki peran yang cukup penting pada masa sekarang dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Teknologi ini telah mengubah cara kita bekerja, berkomunikasi, dan menjalani kehidupan. Kehadiran teknologi AI dinilai dapat memberikan solusi bagi layanan kesehatan, bisnis, edukasi, hingga membantu aktivitas Public Relations (PR). Teknologi AI memberikan kesempatan bagi komputer untuk mempelajari big data sehingga dapat melaksanakan tugas dengan kompleks.
Keberadaan “Artificial Intelligence” (AI) saat ini sangat luas dan banyak digunakan, mencakup teknologi sebagai asisten virtual interaktif pada smartphone seperti Siri, Google Assistant, dan Alexa serta sebagai alat untuk mengenali wajah dalam foto yang diunggah di media sosial. Selain itu, kecerdasan buatan juga digunakan dalam mobil otonom yang tidak memerlukan pengemudi. Dibidang ekonomi dan bisnis, kecerdasan buatan ini diimplementasikan pada ranah e-commerce melalui platform-platform seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, dan berbagai toko online lainnya di Indonesia yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Dalam bidang kesehatan, kehadiran “Artificial Intelligence” (Al) memberikan potensi yang baik untuk meningkatkan tingkat keberhasilan pengobatan medis melalui penerapan teknologi robot dalam operasi bedah.
AI memang berguna dan mempermudah manusia dalam menjalankan urusannya. Namun, keberadaan AI dinilai harus mempunyai regulasi dan kontrol ketat dari manusia sebagai pembuatnya. Hal ini bertujuan supaya AI dapat memberi manfaat secara efektif, namun tetap dapat diminimalisasi dampak buruk atau negatifnya. Dibalik manfaat yang ditawarkan, AI juga membawa ancaman yang perlu diwaspadai. Berikut adalah beberapa kekhawatiran yang patut diwaspadai, salah satunya adalah hilangnya pekerjaan karena otomatisasi. Selain itu pengaruh AI yang harus benar-benar diwaspadai adalah ketergantungan yang berlebih, hal ini disebabkan karena AI dapat menggantikan pekerjaan manusia di beberapa bidang, seperti manufaktur dan layanan pelanggan.
Pada masa yang akan datang kemajuan teknologi “Artificial Intelligence” (AI) akan semakin inovatif, kreatif dan canggih, sehingga manusia harus selalu mengupgrade diri agar selalu berkembang seiring dengan perkembangan teknologi. Regulasi yang baik, transparansi, dan kesadaran masyarakat akan pentingnya etika dalam pengembangan AI akan menjadi kunci dalam menghadapi tantangan masa depan yang dihadirkan oleh teknologi ini.
Meskipun ada sejumlah masalah yang perlu diwaspadai dalam penggunaan AI, langkah-langkah konkret dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut. Berikut merupakan beberapa cara untuk mengatasi aspek-aspek yang perlu diwaspadai dalam kehadiran AI, memahami kebijakan privasi, control data pribadi, pelatihan dan Pendidikan, selalu mempertahankan keterampilan manusia yang kuat, menyiapkan rencana darurat bila sistem AI mengalami kegagalan, mengadakan forum untuk mengidentifikasi dan mengatasi perubahan social yang mungkin terjadi akibat dampak AI. Dalam menghadapi kehadiran AI dalam kehidupan sehari-hari, penting untuk mengambil pendekatan seimbang yang memungkinkan untuk memanfaatkan manfaatnya sambil tetap berwaspada terhadap risiko dan tantangan yang ada. Etika, privasi data, pelatihan, dan regulasi adalah faktor kunci dalam memastikan bahwa AI diterapkan dengan bijak dan bertanggung jawab.
I Wayan Edi Arsawan, S.E., M.M. atau yang kerap disapa...
Menjadi seseorang yang terlahir istimewa tidak menjadi penghalang dalam menjalankan...
Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), merupakan bagian dari Program Merdeka...
Angga dan Indi merupakan mahasiswa Program Studi D4 Teknik Otomasi,...
Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) merupakan salah satu ajang talenta...
“Artificial Intelligence” (Al) atau biasa disebut teknologi kecerdasan buatan, memiliki...
Bagaimana mahasiswa dapat mengatasi tantangan adaptasi dalam menghadapi era disrupsi?
Rindu adalah novel yang ditulis oleh Bapak Darma Sucipta yang...
“Artificial Intelligence” (Al) atau biasa disebut teknologi kecerdasan buatan, memiliki peran yang cukup penting pada masa sekarang dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Teknologi ini telah mengubah cara kita bekerja, berkomunikasi, dan menjalani kehidupan. Kehadiran teknologi AI dinilai dapat memberikan solusi bagi layanan kesehatan, bisnis, edukasi, hingga membantu aktivitas Public Relations (PR). Teknologi AI memberikan kesempatan bagi komputer untuk mempelajari big data sehingga dapat melaksanakan tugas dengan kompleks.
Keberadaan “Artificial Intelligence” (AI) saat ini sangat luas dan banyak digunakan, mencakup teknologi sebagai asisten virtual interaktif pada smartphone seperti Siri, Google Assistant, dan Alexa serta sebagai alat untuk mengenali wajah dalam foto yang diunggah di media sosial. Selain itu, kecerdasan buatan juga digunakan dalam mobil otonom yang tidak memerlukan pengemudi. Dibidang ekonomi dan bisnis, kecerdasan buatan ini diimplementasikan pada ranah e-commerce melalui platform-platform seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, dan berbagai toko online lainnya di Indonesia yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Dalam bidang kesehatan, kehadiran “Artificial Intelligence” (Al) memberikan potensi yang baik untuk meningkatkan tingkat keberhasilan pengobatan medis melalui penerapan teknologi robot dalam operasi bedah.
AI memang berguna dan mempermudah manusia dalam menjalankan urusannya. Namun, keberadaan AI dinilai harus mempunyai regulasi dan kontrol ketat dari manusia sebagai pembuatnya. Hal ini bertujuan supaya AI dapat memberi manfaat secara efektif, namun tetap dapat diminimalisasi dampak buruk atau negatifnya. Dibalik manfaat yang ditawarkan, AI juga membawa ancaman yang perlu diwaspadai. Berikut adalah beberapa kekhawatiran yang patut diwaspadai, salah satunya adalah hilangnya pekerjaan karena otomatisasi. Selain itu pengaruh AI yang harus benar-benar diwaspadai adalah ketergantungan yang berlebih, hal ini disebabkan karena AI dapat menggantikan pekerjaan manusia di beberapa bidang, seperti manufaktur dan layanan pelanggan.
Pada masa yang akan datang kemajuan teknologi “Artificial Intelligence” (AI) akan semakin inovatif, kreatif dan canggih, sehingga manusia harus selalu mengupgrade diri agar selalu berkembang seiring dengan perkembangan teknologi. Regulasi yang baik, transparansi, dan kesadaran masyarakat akan pentingnya etika dalam pengembangan AI akan menjadi kunci dalam menghadapi tantangan masa depan yang dihadirkan oleh teknologi ini.
Meskipun ada sejumlah masalah yang perlu diwaspadai dalam penggunaan AI, langkah-langkah konkret dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut. Berikut merupakan beberapa cara untuk mengatasi aspek-aspek yang perlu diwaspadai dalam kehadiran AI, memahami kebijakan privasi, control data pribadi, pelatihan dan Pendidikan, selalu mempertahankan keterampilan manusia yang kuat, menyiapkan rencana darurat bila sistem AI mengalami kegagalan, mengadakan forum untuk mengidentifikasi dan mengatasi perubahan social yang mungkin terjadi akibat dampak AI. Dalam menghadapi kehadiran AI dalam kehidupan sehari-hari, penting untuk mengambil pendekatan seimbang yang memungkinkan untuk memanfaatkan manfaatnya sambil tetap berwaspada terhadap risiko dan tantangan yang ada. Etika, privasi data, pelatihan, dan regulasi adalah faktor kunci dalam memastikan bahwa AI diterapkan dengan bijak dan bertanggung jawab.