E-Mandiri

Laporan Utama

Peran Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan Dalam Menghadapi Tantangan Di Era Disrupsi

11 Nov 2023

Badung – Perkembangan teknologi mengakibatkan terciptanya era-era baru salah satunya era disrupsi. Era ini menimbulkan banyak pengaruh besar secara universal, yang mengakibatkan banyak bermunculan industri baru. Era ini memaksa masyarakat untuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang tergolong besar. Apabila dikaitkan dengan kondisi dunia saat ini, maka era disrupsi ini erat kaitannya dengan perkembangan teknologi digital. Menurut Ibu Nurhayanti atau yang kerap disapa Ibu Nur selaku Dosen Jurusan Akuntansi di Politeknik Negeri Bali mengungkapkan bahwa, Era Disurpsi merupakan era yang ditandai dengan perubahan yang cukup sangat signifikan, perubahan yang dikategorikan sebagai hasil cipta karya manusia dan bisa termasuk dalam kebudayaan yang diciptakan manusia. Dapat dikatakan bahwa dampak dari era ini tidak selalu bersifat negatif melainkan bisa juga berdampak positif. 

Era Disrupsi merupakan era yang perubahannya dapat dikategorikan sangat cepat karena inovasi, karya, kreatifitas, sudut pandang, paradigma dari masyarakat yang tergolong generasi Z ataupun milenial khususnya mahasiswa. Mahasiswa sebagai agen perubahan di masyarakat harus turut berkontribusi seminimal mungkin dengan cara beradaptasi dengan segala perubahan. Mahasiswa tidak bisa menolak era disrupsi ini, dimana mahasiswa tidak bisa lagi seperti dulu. Semua harus bertransformasi dan harus siap menghadapi era disrupsi ini. Tentunya era ini memiliki banyak manfaat bagi masyarakat khususnya kaum mahasiswa.

Menurut Ibu Nur selaku narasumber kali ini, karena perubahan paradigma yang terjadi serta berbagai sudut pandang yang banyak menggiring opini hingga membuat suatu informasi atau berita menjadi simpang siur. Sebagai contoh, situasi di mana konten viral berpengaruh besar terhadap persepsi masyarakat mewajibkan mahasiswa, yang merupakan “agen” berpendidikan harus mampu memilah informasi viral yang dianggap merugikan banyak pihak. Karena perubahan yang terlalu cepat, mengharuskan mahasiswa untuk bergerak cepat dan beradaptasi dalam era ini.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh narasumber, peran mahasiswa di masa depan, khususnya dalam era disrupsi ini, memiliki dampak yang signifikan. Perkembangan di masyarakat ke depannya sangat tergantung pada sudut pandang dan tindakan mahasiswa pada saat ini, dan inilah alasan mengapa mahasiswa seringkali dijuluki sebagai “agen perubahan” yang berpotensi mengubah pola pikir masyarakat untuk lebih baik kedepannya

Di dalam wawancara kali ini pun narasumber membahas bahwa untuk menjadi agen di dalam menghadapi era disrupsi ini hal yang harus kita lakukan adalah mampu melihat suatu peristiwa/fenomena dari berbagai sudut pandang, lebih tepatnya tidak berpihak pada satu opini yang dapat merugikan banyak masyarakat dan mampu memiliki pondasi untuk berpikir lebih jernih kedepannya. Di masa saat ini banyak sekali kita menjumpai pelaku yang masih memihak pada satu opini yang mana opini tersebutlah yang membuat kita jatuh kedalam perangkapnya. “Bahwa segala sesuatu yang diputuskan berdampak tidak hanya pada diri sendiri, namun juga berdampak ke orang lain,” ungkap Ibu Nur.

Sehubungan dengan itu, saran yang diberikan oleh narasumber kita kepada masyarakat yang tergolong generasi Z saat ini dalam berperan sebagai agen agar perubahan yang dilakukan berdampak positif adalah berpikir lah terlebih dahulu, baru mengatakan sesuatu apakah yang disampaikan merugikan banyak orang, namun apabila dampaknya positif dapat diutarakan dan bertindak. Menurut Ibu Nur, mahasiswa sebagai agen perubahan harus menerapkan 3 kecerdasan, yaitu kercerdasan secara intelektual, emosional, spritual. Ketika belajar secara formal tidak hanya kemampuan memahami sesuatu secara akademik namum mampu mengelola emosional dan spritiual yang dapat mengasah intelektual kita. Tidak hanya kemampuan hard skill diperlukan namun soft skill juga perlu diasah sesuai dengan 3 aturan kecerdasan. Jika tidak mengandalkan 3 kecerdasan tersebut maka dapat dikatakan hard skill yang dimiliki termasuk dibawah rata-rata. (nia, sur, ren)

“Mahasiswa sebagai agen perubahan harus lebih cermat dalam menerima informasi/berita agar tidak merugikan diri sendiri maupun banyak pihak, jangan sampai era disrupsi ini menjadikan kita kalah terhadap teknologi dan tetap bersiap untuk menghadapi perubahan di era disrupsi ini.” - Ibu Ketut Nurhayanti.S.Pd.H.,M.Pd.H.

Daftar Komentar

Beri Komentar

*Email anda tidak akan kami tampilkan

UKM Jurnalistik @2022, All Right Reserved