Seiring perkembangan teknologi, maka semakin berkembang bidang usaha. Sebagian orang beranggapan bahwa menjalankan bisnis di kalangan mahasiswa tidak bisa dilakukan, namun siapa sangka di zaman sekarang ini justru mahasiswa merupakan kalangan yang cocok untuk memulai berwirausaha, apalagi dalam usaha kekinian.
Ni Made Nita Pramesti merupakan mahasiswi Jurusan Akuntansi di Politeknik Negeri Bali yang mempunyai pengalaman inspiratif di bidang kewirausahaan. Berawal dari kegemarannya merangkai bunga membuat ia terdorong untuk membuka usaha toko bunga miliknya sendiri di sela-sela kesibukannya sebagai mahasiswa semester enam. Nita memulai bisnisnya sejak tahun 2020 yang diberi nama NJS Project. Langkah pertama dalam menjalankan bisnis florist, Nita menghadapi beberapa tantangan mulai dari membuat atau merangkai buket hingga persediaan bunga yang musiman. Awal mula berbisnis, Nita hanya mengandalkan rumah yang sekaligus dijadikan store. Nita hanya berjualan secara online saja dan belum memiliki offline store khusus. Lalu, pada bulan Februari 2023, Nita mulai meningkatkan bisnisnya dengan cara membuka offline store dan juga merekrut karyawan. Dengan adanya offline store ini para pembeli merasa dimudahkan dalam proses jual beli, karena pembeli lebih tertarik mengunjungi offline store secara langsung daripada harus memesan di online. Seiring dengan berjalannya waktu, karyawan baru semakin banyak direkrut mulai dari staff florist dan juga admin. Dengan adanya offline store dan juga dibantu promosi melalui media sosial sangat berpengaruh signifikan pada bisnis yang dijalani.
Zaman sekarang semua sudah serba digital dan orang-orang lebih sering mencari informasi melalui media sosial, khususnya anak muda sering sekali berbelanja melalui e-commerce karena mereka tidak ingin membuang-buang waktu untuk datang ke toko, dengan adanya e-commerce semua orang bisa melakukan transaksi jual beli kapanpun dan dimanapun. Karena hal inilah Nita memanfaatkan perkembangan teknologi sebagai media promosi untuk mengembangkan bisnisnya. Namun, bisnis florist ini terkenal bukan semata-mata hanya karena pengaruh promosi di media sosial, melainkan bisnis ini memiliki ciri khas tersendiri diantara bisnis-bisnis florist lainnya. Ciri khas yang pertama itu karena buket bunga di NJS Project itu pasti ada korean wrap, dried flower, dan pastinya menggunakan bunga yang berkualitas terbaik.
Sebelum memutuskan untuk mulai berbisnis Nita selalu merasa akan mengalami kegagalan dan tidak pernah percaya diri, tetapi ia selalu menanamkan motivasi di dalam dirinya. “Kalau ingin berbisnis kita tidak boleh ragu lagi, coba saja dulu. Yang namanya berbisnis memang tidak langsung ke seratus pasti ada prosesnya dari nol, kalau memang tidak laku berarti upaya kita kurang kuat untuk mempromosikannya. Kita bisa minta bantuan teman, keluarga, ataupun berusaha sendiri dengan cara memanfaatkan media sosial untuk promosi,” ujar Nita Pramesti untuk memotivasi dirinya sendiri di awal berbisnis dan memotivasi seluruh pembaca yang sedang ragu dalam memulai suatu bisnis. (wya, sr, ra)
"Tidak ada satupun dari kita yang bisa menciptakan perubahan jika...
Perpustakaan merupakan jantung dari sebuah perguruan tinggi. Namun, perpustakaan sering...
Inovasi mahasiswa merupakan pendorong utama dalam kemajuan dan perkembangan masyarakat....
Anak Agung Putri Indrayanti, ST. MT, atau yang akrab disapa...
Innovation Week Competition merupakan suatu kompetisi inovatif bertaraf nasional yang...
“ How to Make Millions Before Grandma Dies “ adalah...
Lagu berjudul “Pelukku untuk Pelikmu” merupakan sebuah lagu yang menjadi...
Bagaimana tanggapan mahasiswa dalam menghadapi pesatnya perubahan kurikulum?
Seiring perkembangan teknologi, maka semakin berkembang bidang usaha. Sebagian orang beranggapan bahwa menjalankan bisnis di kalangan mahasiswa tidak bisa dilakukan, namun siapa sangka di zaman sekarang ini justru mahasiswa merupakan kalangan yang cocok untuk memulai berwirausaha, apalagi dalam usaha kekinian.
Ni Made Nita Pramesti merupakan mahasiswi Jurusan Akuntansi di Politeknik Negeri Bali yang mempunyai pengalaman inspiratif di bidang kewirausahaan. Berawal dari kegemarannya merangkai bunga membuat ia terdorong untuk membuka usaha toko bunga miliknya sendiri di sela-sela kesibukannya sebagai mahasiswa semester enam. Nita memulai bisnisnya sejak tahun 2020 yang diberi nama NJS Project. Langkah pertama dalam menjalankan bisnis florist, Nita menghadapi beberapa tantangan mulai dari membuat atau merangkai buket hingga persediaan bunga yang musiman. Awal mula berbisnis, Nita hanya mengandalkan rumah yang sekaligus dijadikan store. Nita hanya berjualan secara online saja dan belum memiliki offline store khusus. Lalu, pada bulan Februari 2023, Nita mulai meningkatkan bisnisnya dengan cara membuka offline store dan juga merekrut karyawan. Dengan adanya offline store ini para pembeli merasa dimudahkan dalam proses jual beli, karena pembeli lebih tertarik mengunjungi offline store secara langsung daripada harus memesan di online. Seiring dengan berjalannya waktu, karyawan baru semakin banyak direkrut mulai dari staff florist dan juga admin. Dengan adanya offline store dan juga dibantu promosi melalui media sosial sangat berpengaruh signifikan pada bisnis yang dijalani.
Zaman sekarang semua sudah serba digital dan orang-orang lebih sering mencari informasi melalui media sosial, khususnya anak muda sering sekali berbelanja melalui e-commerce karena mereka tidak ingin membuang-buang waktu untuk datang ke toko, dengan adanya e-commerce semua orang bisa melakukan transaksi jual beli kapanpun dan dimanapun. Karena hal inilah Nita memanfaatkan perkembangan teknologi sebagai media promosi untuk mengembangkan bisnisnya. Namun, bisnis florist ini terkenal bukan semata-mata hanya karena pengaruh promosi di media sosial, melainkan bisnis ini memiliki ciri khas tersendiri diantara bisnis-bisnis florist lainnya. Ciri khas yang pertama itu karena buket bunga di NJS Project itu pasti ada korean wrap, dried flower, dan pastinya menggunakan bunga yang berkualitas terbaik.
Sebelum memutuskan untuk mulai berbisnis Nita selalu merasa akan mengalami kegagalan dan tidak pernah percaya diri, tetapi ia selalu menanamkan motivasi di dalam dirinya. “Kalau ingin berbisnis kita tidak boleh ragu lagi, coba saja dulu. Yang namanya berbisnis memang tidak langsung ke seratus pasti ada prosesnya dari nol, kalau memang tidak laku berarti upaya kita kurang kuat untuk mempromosikannya. Kita bisa minta bantuan teman, keluarga, ataupun berusaha sendiri dengan cara memanfaatkan media sosial untuk promosi,” ujar Nita Pramesti untuk memotivasi dirinya sendiri di awal berbisnis dan memotivasi seluruh pembaca yang sedang ragu dalam memulai suatu bisnis. (wya, sr, ra)