Bagaimana tanggapan mahasiswa dalam menghadapi pesatnya perubahan kurikulum?
Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ini merupakan salah satu kegiatan yang sangat positif, karena kita sebagai anak Indonesia dituntut untuk lebih mandiri dalam belajar serta membudayakan belajar berkolaborasi dengan industri dalam melaksanakan praktikum secara mandiri dan sering mengembangkan potensi yang kita miliki secara mandiri, sedangkan untuk K13, istilahnya pengajar dan mahasiswa itu persentase dalam sistem belajar mengajar masih kurang seimbang. Kita lebih sering hanya menerima dan kurang dalam mengimplementasikan secara langsung di industri. Dalam bidang pendidikan, saya melihat lebih efektif jika kita sebagai pelajar untuk lebih sering melibatkan diri belajar mengembangkan skill yang kita miliki secara langsung.
Pada Kurikulum Nasional yang akan datang ini masih belum kita coba tanpa tau dampak positif dan dampak negatifnya. Pastinya kita harus bisa beradaptasi untuk perubahan kurikulum ini. Tentunya, sebagai mahasiswa dan pelajar, kita harus siap untuk bersikap lebih mandiri dengan adanya setiap perubahan kurikulum. Setiap adanya perubahan kurikulum di Indonesia, tentunya memiliki tujuan pembelajaran agar semua sumber daya anak Indonesia terus meningkat dan semakin bagus untuk masa depan bangsa.
Perubahan kurikulum ini dilakukan karena kita sebagai lembaga pendidik memang harus menyesuaikan terhadap sumber daya manusia yang dimiliki oleh negara kita sendiri. Jadi kita sebagai lembaga pendidik harus selalu bisa memperbaiki dan mengamandemen kurikulum-kurikulum yang ada saat ini. Semoga dengan adanya perubahan kurikulum tersebut, kita dapat mengimplementasikan dengan sebaik mungkin untuk kemajuan sumber daya manusia Indonesia.
Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ini sudah cukup baik untuk dijalankan, karena dari kurikulum sebelumnya K13, kebanyakan kita dari mahasiswa belajar dengan hanya mendengarkan saja dan tidak ada timbal balik atau kontribusi dalam pembelajaran. Berbeda dengan kurikulum MBKM ini, mahasiswa sudah mulai dilibatkan seperti adanya penelitian yang bekerja sama dengan dosen.
Lalu untuk adanya isu perubahan kurikulum dari MBKM ke kurikulum Nasional, menurut saya itu bisa saja terjadi. Karena dengan adanya perubahan status pemerintahan tentunya pasti ada perubahan Menteri Pendidikan yang baru, yang pastinya memiliki pemikiran yang baik atau mungkin lebih baik untuk perubahan kurikulum pendidikan di Indonesia kedepannya.
Untuk kurikulum yang sekarang (MBKM) ini menurut saya masih relevan untuk beberapa tahun kedepan. Karena nanti untuk pengajar seperti dosen, akan melakukan lebih banyak lagi penelitian yang melibatkan mahasiswa secara langsung.
Perubahan dari Kurikulum 2013 ke kurikulum MBKM di prodi saya (MPK), lebih fokus dalam hitung menghitung sesuai dengan prodi inovasinya Manajemen Proyek Konstruksi. Sebelum adanya perubahan kurikulum, di MPK ada yang namanya materi struktur beton, namun sekarang sudah lebih fokus ke prodi TRKBG (Teknologi Rekayasa Bangunan Gedung). Jadi sekarang untuk perubahan kurikulum yang kami rasakan khususnya yang semester 4, materi yang seharusnya ada di semester 6 tapi sudah kita dapat di semester 4 ini.
Menurut saya, perubahan kurikulum ini sudah tepat. Karena di kurikulum ini, dosen sudah membebaskan mahasiswanya untuk menemukan cara belajar mereka. Dosen tidak sepenuhnya memberi ilmu, tetapi hanya sebagai pemberi pada materi awal dan mahasiswa yang akan mengembangkan materi tersebut dengan inovasinya sendiri.
Kurikulum merdeka yang diterapkan saat ini memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Namun dari kekurangan dan kelebihan tersebut, pelajar maupun pemerintah juga harus membantu untuk menyeimbangkannya. Agar segala tujuan yang diharapkan bisa tercapai dengan adanya perubahan kurikulum tersebut. Sehingga dapat menciptakan generasi yang bisa memajukan Negara Indonesia dalam bidang pendidikan. Kita akan terus menyesuaikan dan memahami perubahan kurikulum tersebut. Apabila terdapat kekurangan maupun ketidaksesuaian, maka disanalah tugas kita untuk dapat mengevaluasinya, sehingga dapat meminimalisir kekurangan.
Politeknik itu erat kaitannya dengan kampus merdeka. Karena Politeknik Negeri Bali sendiri merupakan kampus vokasi. Jadi menurut saya hal ini sangat bersinergi. Apalagi di Politeknik Negeri Bali terdapat lebih banyak praktiknya dan terdapat banyak kelas kolaborasi dengan pihak industri. Sehingga mahasiswa bisa jauh lebih tahu banyak mengenai sistem dunia kerja dengan adanya kerja sama tersebut. Menurut saya, MBKM sangat relevan dan cocok diterapkan dalam sistem pendidikan, apalagi untuk sekolah vokasi.
MBKM ini sudah bagus untuk diterapkan. Karena mahasiswa menjadi lebih leluasa dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Apalagi dalam MBKM terdapat beberapa program yang menarik, seperti MSIB, IISMA, dan lain sebagainya yang menjadi wadah bagi mahasiswa dalam menambah pengalaman dan ilmu baru. Sehingga kegiatan kampus tidak monoton. Yang saya rasakan di kampus, mahasiswa memang dituntut untuk lebih banyak mengambil peran belajar mandiri. Namun yang perlu digarisbawahi, para dosen harus tahu cara mengarahkan mahasiswa agar tetap fleksibel namun bisa mengerti alur perkuliahan. Karena tidak semua mahasiswa bisa memanfaatkan sistem merdeka belajar ini.
Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ini istilahnya, mahasiswa dengan dosen itu berkolaborasi dalam proses belajar mengajar di kelas. Jadi bukan hanya dosen yang mampu menjelaskan, tetapi mahasiswa juga dituntut untuk mampu menjelaskan. Apalagi saat ini, usia dosen dan mahasiswa itu terpaut cukup jauh atau generasinya berbeda, jadi mahasiswa mungkin lebih update dengan materi dan pembelajaran di zaman sekarang. Jadi hal ini dilakukan, agar mahasiswa lebih kreatif dalam menunjang proses belajar mengajar di kelas dan tentunya bisa lebih fokus lagi dalam menggali potensi dalam diri.
Kemudian untuk MBKM di zaman revolusi saat ini sangat relevan, karena mungkin kita sebagai mahasiswa bisa bosan dengan apa yang kita pelajari di jurusan atau mungkin kita ingin mengeksplorasi lebih jauh materi yang tidak ada dalam modul pembelajaran sehingga kita bisa lebih mandiri dalam mengeksplorasi pembelajaran.
Lalu untuk kurikulum merdeka ini baru dijalankan kurang lebih 4 tahun, memiliki banyak program belajar seperti IISMA, dan magang bersertifikat yang baru dimulai akhir-akhir ini khususnya di Politeknik Negeri Bali (PNB) atau mahasiswa sedang gencarnya dengan program ini.
MBKM ini juga sangat relevan bagi saya, karena saya masuk sebagai mahasiswa di zaman revolusi bagian pendidikan. Karena saya lebih menyukai sistem belajar yang langsung melibatkan mahasiswa dan dosen seperti bertukar informasi dalam proses belajar mengajar. Di sisi lain, kurikulum 2013, lebih menekankan pendekatan dosen ke mahasiswa. Sedangkan MBKM ini, lebih menuntut kreativitas mahasiswa dalam proses belajar mengajar.
Berbicara tentang keberagaman, tentunya tidak pernah lepas dari kata perbedaan....
"Tidak ada satupun dari kita yang bisa menciptakan perubahan jika...
Perpustakaan merupakan jantung dari sebuah perguruan tinggi. Namun, perpustakaan sering...
Seiring perkembangan teknologi, maka semakin berkembang bidang usaha. Sebagian orang...
Anak Agung Putri Indrayanti, ST. MT, atau yang akrab disapa...
Innovation Week Competition merupakan suatu kompetisi inovatif bertaraf nasional yang...
“ How to Make Millions Before Grandma Dies “ adalah...
Bagaimana tanggapan mahasiswa dalam menghadapi pesatnya perubahan kurikulum?
Bagaimana tanggapan mahasiswa dalam menghadapi pesatnya perubahan kurikulum?
Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ini merupakan salah satu kegiatan yang sangat positif, karena kita sebagai anak Indonesia dituntut untuk lebih mandiri dalam belajar serta membudayakan belajar berkolaborasi dengan industri dalam melaksanakan praktikum secara mandiri dan sering mengembangkan potensi yang kita miliki secara mandiri, sedangkan untuk K13, istilahnya pengajar dan mahasiswa itu persentase dalam sistem belajar mengajar masih kurang seimbang. Kita lebih sering hanya menerima dan kurang dalam mengimplementasikan secara langsung di industri. Dalam bidang pendidikan, saya melihat lebih efektif jika kita sebagai pelajar untuk lebih sering melibatkan diri belajar mengembangkan skill yang kita miliki secara langsung.
Pada Kurikulum Nasional yang akan datang ini masih belum kita coba tanpa tau dampak positif dan dampak negatifnya. Pastinya kita harus bisa beradaptasi untuk perubahan kurikulum ini. Tentunya, sebagai mahasiswa dan pelajar, kita harus siap untuk bersikap lebih mandiri dengan adanya setiap perubahan kurikulum. Setiap adanya perubahan kurikulum di Indonesia, tentunya memiliki tujuan pembelajaran agar semua sumber daya anak Indonesia terus meningkat dan semakin bagus untuk masa depan bangsa.
Perubahan kurikulum ini dilakukan karena kita sebagai lembaga pendidik memang harus menyesuaikan terhadap sumber daya manusia yang dimiliki oleh negara kita sendiri. Jadi kita sebagai lembaga pendidik harus selalu bisa memperbaiki dan mengamandemen kurikulum-kurikulum yang ada saat ini. Semoga dengan adanya perubahan kurikulum tersebut, kita dapat mengimplementasikan dengan sebaik mungkin untuk kemajuan sumber daya manusia Indonesia.
Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ini sudah cukup baik untuk dijalankan, karena dari kurikulum sebelumnya K13, kebanyakan kita dari mahasiswa belajar dengan hanya mendengarkan saja dan tidak ada timbal balik atau kontribusi dalam pembelajaran. Berbeda dengan kurikulum MBKM ini, mahasiswa sudah mulai dilibatkan seperti adanya penelitian yang bekerja sama dengan dosen.
Lalu untuk adanya isu perubahan kurikulum dari MBKM ke kurikulum Nasional, menurut saya itu bisa saja terjadi. Karena dengan adanya perubahan status pemerintahan tentunya pasti ada perubahan Menteri Pendidikan yang baru, yang pastinya memiliki pemikiran yang baik atau mungkin lebih baik untuk perubahan kurikulum pendidikan di Indonesia kedepannya.
Untuk kurikulum yang sekarang (MBKM) ini menurut saya masih relevan untuk beberapa tahun kedepan. Karena nanti untuk pengajar seperti dosen, akan melakukan lebih banyak lagi penelitian yang melibatkan mahasiswa secara langsung.
Perubahan dari Kurikulum 2013 ke kurikulum MBKM di prodi saya (MPK), lebih fokus dalam hitung menghitung sesuai dengan prodi inovasinya Manajemen Proyek Konstruksi. Sebelum adanya perubahan kurikulum, di MPK ada yang namanya materi struktur beton, namun sekarang sudah lebih fokus ke prodi TRKBG (Teknologi Rekayasa Bangunan Gedung). Jadi sekarang untuk perubahan kurikulum yang kami rasakan khususnya yang semester 4, materi yang seharusnya ada di semester 6 tapi sudah kita dapat di semester 4 ini.
Menurut saya, perubahan kurikulum ini sudah tepat. Karena di kurikulum ini, dosen sudah membebaskan mahasiswanya untuk menemukan cara belajar mereka. Dosen tidak sepenuhnya memberi ilmu, tetapi hanya sebagai pemberi pada materi awal dan mahasiswa yang akan mengembangkan materi tersebut dengan inovasinya sendiri.
Kurikulum merdeka yang diterapkan saat ini memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Namun dari kekurangan dan kelebihan tersebut, pelajar maupun pemerintah juga harus membantu untuk menyeimbangkannya. Agar segala tujuan yang diharapkan bisa tercapai dengan adanya perubahan kurikulum tersebut. Sehingga dapat menciptakan generasi yang bisa memajukan Negara Indonesia dalam bidang pendidikan. Kita akan terus menyesuaikan dan memahami perubahan kurikulum tersebut. Apabila terdapat kekurangan maupun ketidaksesuaian, maka disanalah tugas kita untuk dapat mengevaluasinya, sehingga dapat meminimalisir kekurangan.
Politeknik itu erat kaitannya dengan kampus merdeka. Karena Politeknik Negeri Bali sendiri merupakan kampus vokasi. Jadi menurut saya hal ini sangat bersinergi. Apalagi di Politeknik Negeri Bali terdapat lebih banyak praktiknya dan terdapat banyak kelas kolaborasi dengan pihak industri. Sehingga mahasiswa bisa jauh lebih tahu banyak mengenai sistem dunia kerja dengan adanya kerja sama tersebut. Menurut saya, MBKM sangat relevan dan cocok diterapkan dalam sistem pendidikan, apalagi untuk sekolah vokasi.
MBKM ini sudah bagus untuk diterapkan. Karena mahasiswa menjadi lebih leluasa dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Apalagi dalam MBKM terdapat beberapa program yang menarik, seperti MSIB, IISMA, dan lain sebagainya yang menjadi wadah bagi mahasiswa dalam menambah pengalaman dan ilmu baru. Sehingga kegiatan kampus tidak monoton. Yang saya rasakan di kampus, mahasiswa memang dituntut untuk lebih banyak mengambil peran belajar mandiri. Namun yang perlu digarisbawahi, para dosen harus tahu cara mengarahkan mahasiswa agar tetap fleksibel namun bisa mengerti alur perkuliahan. Karena tidak semua mahasiswa bisa memanfaatkan sistem merdeka belajar ini.
Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ini istilahnya, mahasiswa dengan dosen itu berkolaborasi dalam proses belajar mengajar di kelas. Jadi bukan hanya dosen yang mampu menjelaskan, tetapi mahasiswa juga dituntut untuk mampu menjelaskan. Apalagi saat ini, usia dosen dan mahasiswa itu terpaut cukup jauh atau generasinya berbeda, jadi mahasiswa mungkin lebih update dengan materi dan pembelajaran di zaman sekarang. Jadi hal ini dilakukan, agar mahasiswa lebih kreatif dalam menunjang proses belajar mengajar di kelas dan tentunya bisa lebih fokus lagi dalam menggali potensi dalam diri.
Kemudian untuk MBKM di zaman revolusi saat ini sangat relevan, karena mungkin kita sebagai mahasiswa bisa bosan dengan apa yang kita pelajari di jurusan atau mungkin kita ingin mengeksplorasi lebih jauh materi yang tidak ada dalam modul pembelajaran sehingga kita bisa lebih mandiri dalam mengeksplorasi pembelajaran.
Lalu untuk kurikulum merdeka ini baru dijalankan kurang lebih 4 tahun, memiliki banyak program belajar seperti IISMA, dan magang bersertifikat yang baru dimulai akhir-akhir ini khususnya di Politeknik Negeri Bali (PNB) atau mahasiswa sedang gencarnya dengan program ini.
MBKM ini juga sangat relevan bagi saya, karena saya masuk sebagai mahasiswa di zaman revolusi bagian pendidikan. Karena saya lebih menyukai sistem belajar yang langsung melibatkan mahasiswa dan dosen seperti bertukar informasi dalam proses belajar mengajar. Di sisi lain, kurikulum 2013, lebih menekankan pendekatan dosen ke mahasiswa. Sedangkan MBKM ini, lebih menuntut kreativitas mahasiswa dalam proses belajar mengajar.