Sebagai mahasiswi aktif yang sedang menjalani perkuliahan Program Studi Manajemen Bisnis Internasional di Politeknik Negeri Bali (PNB) tidak menjadi penghalang untuk tetap mengukir prestasi di luar kampus. Dia adalah Ferlyn Clarensia, Duta Pendidikan Indonesia perwakilan provinsi Bali tahun 2023. Anak pertama dari pasangan Dewa Ayu Komang Indrawati dan Hendra Setiawan Kartono yang lahir di Denpasar, 30 Agustus 2003 nyatanya sedari kecil sudah memiliki hobi dan bakat di bidang seni.
Duta Pendidikan Indonesia merupakan panggung bagi pemuda pemudi Indonesia untuk mengekspresikan diri serta mengadvokasi isu-isu pendidikan. Di dalamnya, terdapat bidang-bidang seperti informasi dan teknologi, pelayanan masyarakat, self development, dan literasi. Membawa dedikasi untuk pelestarian lingkungan melalui filosofi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ yang artinya melestarikan alam dan harmoni dengan alam semesta, Ferlyn ingin menghadirkan pesan tersebut dalam ajang nasional dan mengajak semua orang untuk peduli terhadap lingkungan.
Motivasinya untuk mengikuti ajang ini dikarenakan ia memiliki latar belakang akademis yang cukup kuat, di sisi lain ia juga merasa dengan potensinya tersebut dapat memberi dampak yang bermanfaat bukan hanya untuk diri sendiri, namun juga di lingkungan sekitarnya. Visi dari Yayasan Pemuda Prestasi dan Duta Pendidikan Indonesia juga sejalan dengan visinya, yang membuatnya yakin untuk mendaftar. Tidak ada batasan untuk bergabung, karena penilaian bukan hanya tentang penampilan fisik, melainkan 4B yaitu brain, beauty, behavior, dan bravery.
Setelah melalui seleksi provinsi dengan posisi Runner Up V Putri Kampus Ajeg Bali, ia mendapat kehormatan menjadi kandidat terbaik sebagai perwakilan Bali dan melanjutkan ke seleksi nasional kurang lebih selama 3 bulan persiapan. Ada beberapa rangkaian kegiatan yang harus dijalani, seperti; pra karantina virtual, karantina virtual, mengumpulkan Karya Tulis Ilmiah, Forum Diskusi Pendidikan, pra karantina offline, karantina offline, dan tahap terakhir adalah grand final yang berlangsung di Meliala Topas Galeria Hotel, Bandung, Jawa Barat, pada tanggal 14 Oktober 2023. Walau tidak keluar sebagai juara, namun ia terpilih sebagai salah satu dari 5 finalis untuk menjadi presenter dalam Forum Diskusi Pendidikan. Membentuk kelompok bernama “Panca Harmoni” yang menyatukan pemikiran dari pemuda pemudi terpilih seluruh Indonesia pastinya dengan latar belakang, budaya, dan bahasa yang berbeda cukup memberi tantangan untuknya.
Advokasinya berfokus pada pengembangan diri dan literasi, dengan berbagai konferensi seperti Local Conference of Youth Indonesia dan menjadi Project Leader dari Global Youth Ambassador di bidang Istanbul Youth Conference. Saat ini, ia sedang membangun forum terkait kepemimpinan serta menulis karya tulis yang dapat menjadi media dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045. Prestasi terbarunya, Feryln diberikan beasiswa dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai Awardee IISMA 2024.
Selama mengikuti ajang pageant, yang menjadi tantangan terbesar bukanlah melawan finalis lain, namun melawan diri sendiri. Ia harus menghilangkan rasa keraguan, ingin keluar dari zona nyaman, dan terus belajar untuk bertumbuh. Ferlyn menambahkan, caranya mengatur waktu adalah mengenal diri sendiri, merancang sistem sesuai karakter kita, dan konsistensi. Satu hal yang menjadi kunci penting dalam perjalanannya adalah dengan memiliki visi, kemudian aktif mencari informasi yang menunjang goals tersebut. “Masa jabatan fungsional memanglah 1 tahun, tetapi gelar ini membawa tanggung jawab seumur hidup, karena akan selalu menjadi bagian dari identitas dan brandingnya. 1 tahun menjabat, selamanya menginspirasi,” ungkap Ferlyn. (dv, alv, an)
Sebagai mahasiswi aktif yang sedang menjalani perkuliahan Program Studi Manajemen...
Innovation Week Competition merupakan suatu kompetisi inovatif bertaraf nasional yang...
Lagu berjudul “Pelukku untuk Pelikmu” merupakan sebuah lagu yang menjadi...
Bagaimana tanggapan mahasiswa dalam menghadapi pesatnya perubahan kurikulum?
Dalam era globalisasi ini, keberagaman di kalangan mahasiswa memainkan peran...
Perpustakaan merupakan jantung dari sebuah perguruan tinggi. Namun, perpustakaan sering...
Tax Competition Tingkat Nasional merupakan sebuah kompetisi yang diselenggarakan oleh...
Seiring perkembangan teknologi, maka semakin berkembang bidang usaha. Sebagian orang...
Sebagai mahasiswi aktif yang sedang menjalani perkuliahan Program Studi Manajemen...
Innovation Week Competition merupakan suatu kompetisi inovatif bertaraf nasional yang...
Lagu berjudul “Pelukku untuk Pelikmu” merupakan sebuah lagu yang menjadi...
Bagaimana tanggapan mahasiswa dalam menghadapi pesatnya perubahan kurikulum?
Dalam era globalisasi ini, keberagaman di kalangan mahasiswa memainkan peran...
Perpustakaan merupakan jantung dari sebuah perguruan tinggi. Namun, perpustakaan sering...
Tax Competition Tingkat Nasional merupakan sebuah kompetisi yang diselenggarakan oleh...
Seiring perkembangan teknologi, maka semakin berkembang bidang usaha. Sebagian orang...
Sebagai mahasiswi aktif yang sedang menjalani perkuliahan Program Studi Manajemen Bisnis Internasional di Politeknik Negeri Bali (PNB) tidak menjadi penghalang untuk tetap mengukir prestasi di luar kampus. Dia adalah Ferlyn Clarensia, Duta Pendidikan Indonesia perwakilan provinsi Bali tahun 2023. Anak pertama dari pasangan Dewa Ayu Komang Indrawati dan Hendra Setiawan Kartono yang lahir di Denpasar, 30 Agustus 2003 nyatanya sedari kecil sudah memiliki hobi dan bakat di bidang seni.
Duta Pendidikan Indonesia merupakan panggung bagi pemuda pemudi Indonesia untuk mengekspresikan diri serta mengadvokasi isu-isu pendidikan. Di dalamnya, terdapat bidang-bidang seperti informasi dan teknologi, pelayanan masyarakat, self development, dan literasi. Membawa dedikasi untuk pelestarian lingkungan melalui filosofi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ yang artinya melestarikan alam dan harmoni dengan alam semesta, Ferlyn ingin menghadirkan pesan tersebut dalam ajang nasional dan mengajak semua orang untuk peduli terhadap lingkungan.
Motivasinya untuk mengikuti ajang ini dikarenakan ia memiliki latar belakang akademis yang cukup kuat, di sisi lain ia juga merasa dengan potensinya tersebut dapat memberi dampak yang bermanfaat bukan hanya untuk diri sendiri, namun juga di lingkungan sekitarnya. Visi dari Yayasan Pemuda Prestasi dan Duta Pendidikan Indonesia juga sejalan dengan visinya, yang membuatnya yakin untuk mendaftar. Tidak ada batasan untuk bergabung, karena penilaian bukan hanya tentang penampilan fisik, melainkan 4B yaitu brain, beauty, behavior, dan bravery.
Setelah melalui seleksi provinsi dengan posisi Runner Up V Putri Kampus Ajeg Bali, ia mendapat kehormatan menjadi kandidat terbaik sebagai perwakilan Bali dan melanjutkan ke seleksi nasional kurang lebih selama 3 bulan persiapan. Ada beberapa rangkaian kegiatan yang harus dijalani, seperti; pra karantina virtual, karantina virtual, mengumpulkan Karya Tulis Ilmiah, Forum Diskusi Pendidikan, pra karantina offline, karantina offline, dan tahap terakhir adalah grand final yang berlangsung di Meliala Topas Galeria Hotel, Bandung, Jawa Barat, pada tanggal 14 Oktober 2023. Walau tidak keluar sebagai juara, namun ia terpilih sebagai salah satu dari 5 finalis untuk menjadi presenter dalam Forum Diskusi Pendidikan. Membentuk kelompok bernama “Panca Harmoni” yang menyatukan pemikiran dari pemuda pemudi terpilih seluruh Indonesia pastinya dengan latar belakang, budaya, dan bahasa yang berbeda cukup memberi tantangan untuknya.
Advokasinya berfokus pada pengembangan diri dan literasi, dengan berbagai konferensi seperti Local Conference of Youth Indonesia dan menjadi Project Leader dari Global Youth Ambassador di bidang Istanbul Youth Conference. Saat ini, ia sedang membangun forum terkait kepemimpinan serta menulis karya tulis yang dapat menjadi media dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045. Prestasi terbarunya, Feryln diberikan beasiswa dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai Awardee IISMA 2024.
Selama mengikuti ajang pageant, yang menjadi tantangan terbesar bukanlah melawan finalis lain, namun melawan diri sendiri. Ia harus menghilangkan rasa keraguan, ingin keluar dari zona nyaman, dan terus belajar untuk bertumbuh. Ferlyn menambahkan, caranya mengatur waktu adalah mengenal diri sendiri, merancang sistem sesuai karakter kita, dan konsistensi. Satu hal yang menjadi kunci penting dalam perjalanannya adalah dengan memiliki visi, kemudian aktif mencari informasi yang menunjang goals tersebut. “Masa jabatan fungsional memanglah 1 tahun, tetapi gelar ini membawa tanggung jawab seumur hidup, karena akan selalu menjadi bagian dari identitas dan brandingnya. 1 tahun menjabat, selamanya menginspirasi,” ungkap Ferlyn. (dv, alv, an)